ASKEP CHF
Prioritas Perawatan
Kontrol nyeri
- Mencegah perkembangan komplikasi miokardium
- Memberikan informasi tentang proses penyakit, prognosa dan pengobatan
- Memberikan dukungan pada pasien/ orang dekat untuk merubah gaya hidup
Tujuan akhir
- Mencapai tahap aktifitas yang diinginkan, kebutuhan perawatan diri sehingga dapat meminimalkan / tidak nyeri
- Membebaskan komplikasi
- Mengetahui tentang proses penyakit/ prognosa dan terapi pengobatan
- Partisipasi dalam program pengobatan, perubahan-perubahan perilaku
Diagnosa perawatan :
Sehubungan dengan :
|
Nyeri (akut)
penurunan aliran darah miokardium
peningkatan kerja jantung/ konsumsi O2
|
Kemungkinan disebabkan oleh :
|
adanya perubahan nyeri meliputi frekwensi, lamanya nyeri
dan intensitas nyeri (terutama bila kondisi memburuk)
perilaku yang merusak (mengeluh, menangis, gelisah)
respon otomatis, contoh : diaphoresis, tekanan darah dan
nadi, dilatasi pupil, peningkatan / penurunan pernapasan,
|
Hasil yang diinginkan/ kriteria evaluasi :
|
mengungkapkan/ menunjukkan pertolongan nyeri catat
penurunan episode angina melalui frekwensi, lamanya dan intensitas nyeri
|
INTERVENSI
RASIONAL
Independen
·
Anjurkan pada pasien memberitahukan kepada
perawat ketika terjadi chest pain
|
Nyeri dan penurunan Cardiac Output dapat merangsang
susunan syaraf simpatis untuk mengeluarkan norepineprin secara berlebihan,
yang akan meningkatkan pengumpulan platelet dan mengeluarkan trombosan A2.
Hal tersebut sebagai penyebab vasokonstriksi sehingga menimbulkan spasme
arteri koronaria atau mencetuskan presipitasi, komplikasi, dan / serangan
angina yang lama. Nyeri yang tidak dapat ditahan akan menyebabkan respon
vasovagal. penurunan tekanan darah dan nadi.
|
·
Kaji dan catat respon pasien/ efek dari
pengobatan
|
Berikan informasi tentang perkembangan penyakit. Bantuan
dalam mengevaluasi keefektifan dari intervensi dan dapat menandakan kebutuhan
akan perubahan dalam cara/ aturan pengobatan.
|
·
Identifikasi kejadian yang menyebabkan, jika
ada frekwensi, durasinya, intensitas dan lokasi dari nyeri
|
Membantu membedakan nyeri dada dan hal ini membantu
mengevaluasi kemungkinan berkembangnya ke arah angina yang tidak stabil
(unstable angina).
|
·
Observasi untuk beberapa gejala, yaitu :
dispneu, mual/muntah, pusing, palpitasi, keinginan untuk b a k
|
Meningkatnya CO (yang mungkin terjadi selama episode
Infark Myocard) merangsang sistem saraf simpati/ parasimpatis, menyebabkan
beberapa sensasi/ perubahan yang tidak jelas yang mana pasien tidak bisa
mengidentifikasi sehubungan dengan episode angina
|
·
Evaluasi adanya nyeri pad rahang, leher, bahu,
lengan atau tangan
|
Nyeri kardia bisa menyebar, misalnya nyeri yang seringkali
disalurkan/ dihantarkan pada posisi/ tempat yang lebih atas/ superfisial yang
dikirimkan oleh tingkat saraf medula spinalis.
|
·
Tempatkan pasien pada keadaan istirahat total/
sempurna selama episode angina
|
Mengurangi kebutuhan O2 miokardial untuk meminimalkan
resiko perlukaan/ nekrosis jaringan.
|
·
Tinggikan bagian kepala / atas dari tempat
tidur jika pasiaen bernapas pendek
|
Memungkinkan terjadinya pertukaran gas untuk menurunkan
hipoksia dan menghilangkan sesak napas.
|
·
Monitor heart rate / iramanya
|
Pasien “ unstable angina “ mempunyai resiko yang tinggi akan disritmia pada masa pengobatan
yang akut, yang terjadi dalam respon pada perubahan iskhemia dan / atau
stress.
|
·
Monitor tanda vital setiap lima menit selama
serangan angina.
|
Tekanan darah pada awalnya akan meningkat karena
rangsangan saraf simpatis, kemudian menurun jika Cardiac Output membaik.Takhikardi
juga akan berkembang karena rangsang saraf simpatis dan mungkin akan
berlangsung terus-menerus sebagai kompensasi jika Cardiac Output menurun.
|
·
Tetaplah bersama pasien yang mengalami nyeri
atau mengalami kecemasan.
|
Kecemasan merangsang katekolamin yang meningkatkan beban
kerja otot jantung dan dapat menyebabkan nyeri iskemia makin lama .Kehadiran
perawat dapat mengurangi perasaan takut dan ketergantungan.
|
·
Pertahankan ketenangan, lingkungan yang
nyaman, batasi pengunjung.
|
Ketegangan mental / emosi akan meningkatkan kerja jantung.
|
·
Berikan makanan yang mudah dicerna.
Istirahatkan pasien selama satu jam setelah makan.
|
Menurunnya beban kerja otot jantung diasosiasikan dengan
kerja pencernaan, mengurangi resiko serangan angina.
|
Kolaborasi
|
|
·
Berikan O2 tambahan sesuai yang diindikasikan
|
Meningkatkan O2 yang ada untuk mengembalikan iskhemia
|
·
Catat pemberian obat-obat anti angina seperti
yang diindikasikan :
Nitrogliserin : sublingual (
nitrostatik) bukal atau tablet , sublingual spray
|
Nitrogliserin memiliki standart pengobatan dan pencegahan
nyeri 100 tahun. Sampai saat ini nitrogliserin merupakan anti angina yang
mendasar. Pemberian vasodilator akan menimbulkan reaksi setelah 10 - 30 menit
dan dapat digunakan untuk mencegah atau menghilangkan angina.
|
·
Teruskan pemberian tablet, kaplet, zalp (long
acting) yaitu Nitro-Dur, Transderm-Nitro, Isosorbide(isordil, sorbitrate)
|
Mengurangi frekuensi dan serangan yang hebat atau kuat
yang disebabkan oleh karena pemberian vasodilator secara terus-menerus.
Mungkin menyebabkan gejala pusing, pening yang biasanya
berlalu dengan cepat. Jika sakit kepala tidak dapat ditahan rubahlah dosis
atau dihentikan sesuai kebutuhan.
|
·
Betabloker seperti atenol(tenormin),
nadolol(corgard), metroprolol(lopressor), propanolol(inderal).
·
|
Mengurangi angina dengan mengurangi kerja jantung.
|
·
Analgesik, acetaminophen (tylenol)
|
Analgetik biasanya cukup untuk mengurangi pusing yang
disebabkan karena pelebaran pembuluh otak karena respon pemberian nitras.
|
·
Morphine sulfat
|
Analgetik narkotik dalam beberapa hari akan menimbulkan
efek,.contoh, menyebabkan dilatasi perifer dan penurunan kerja jantung.
Sedatif menyebabkan peningkatan relaksasi-terputusnya aliran karena
vasokonstriksi oleh katekolamin dan demikian juga mengurangi nyeri secara
efektif. MS diberikan secara IV dan menurunkan Cardiac Output dan absorbsi
jaringan perifer.
|
·
Monitor perubahan ECG
|
Ischemik selama serangan angina menyebabkan depresi atau
elevasi segmen ST atau T inversi. Beberapa hal membuktikan bahwa perubahan
ischemik ketika pasien bebas dari nyeri dan didasarkan pada pola yang lebih
lambat.
|
Diagnosa Keperawatan
:
|
Penurunan Cardiac Output
|
Sehubungan
dengan :
|
Perubahan inotropik (ischemia kardium yamg berkepanjangan
, akibat dari pengobatan)
Perubahan jumlah (irama dan penghantaran listrik)
|
Kemungkinan Penyebab :
|
Perubahan pembatasan hemodinamis
Dispnoe
Gelisah
Penurunan toleransi aktifitas, kelelahan
Penurunan nadi perifer
Dingin atau kulit pucat
Perubahan status mental
Chest pain yang berkelanjutan
|
Hasil Yang Diinginkan /Kriteria evaluasi :
|
Adanya penurunan episode dyspnoe, angina dan disritmia
Dapat menunjukkan peningkatan toleransi aktifitas
Partisipasi dalam perilaku atau aktifitas untuk mengurangi
kerja jantung
|
INTERVENSI
RASIONAL
Independen
·
Monitor tanda-tanda vital, yaitu : heart rate,
tekanan darah
|
Takhikardia mungkin ada karna nyeri, kecemasan,
hipoksemia, dan menurunnya Cardiac Output. Perubahan bisa juga terjadi dalam
tekanan darah(hipertensi atau hipotensi) karena respons kardia.
|
·
Evaluasi status mental, catat perkembangan
kekacauan, disorientasi
|
Menurunnya perfusi otak dapat mengakibatkan perubahan
observasi/ pengenalan dalam sensori.
|
·
Catat warna kulit, adanya/ kuwalitas pulse
|
Sirkulasi periferal turun ketika Cardiac Output menurun,
membuat/menjadikan warna pucat/abu-abu bagi kulit (tergantung dari derajat
hipoksia) dan penurunan kekuatan dari denyut periferal.
|
·
Auskultasi suara pernapasan dan suara jantung.
Dengarkan adanya murmur.
|
S3, S4, atau bising dapat terjadi dengan dekompensasi
kordis atau beberapa pengobatan(terutama Betabloker). Berkembangnya murmur
bisa menunjukkan adanya kelainan pada katub dengan rasa nyeri: stenosis
aorta, mitral stenosis, atau ruptur otot papilari.
|
·
Pertahankan bedrest dalam posisi yang nyaman
selam periode akut.
|
Menurunnya konsumsi/keseimbangan O2 mengurangi beban kerja
otot jantung dan resiko dekompensasi.
|
·
Berikan waktu istirahat yang cukup/adekuat.
Kaji dengan / bentuk aktifitas perawatan diri, jika diindikasikan.
|
Cadangan energi, menurunkan beban kerja otot jantung.
|
·
Ketegangan perlu dihindari terutama pada saat
defekasi.
|
Serangan valsava menyebabkan stimulasi vagal, menurunkan
heart rate(bradicardia) yang mungkin diikuti dengan takhikardi diantara
meningkatnya cardiac output.
|
·
Anjurkan secara cepat melaporkan bila terjadi
nyeri untuk pemberian obat sesuai yang diindikasikan.
|
Tindakan yang tepat waktu, dapat menurunkan konsumsi O2
dan beban kerja otot jantung dan bisa mencegah/ meminimalkan Cardiac Output.
|
·
Monitor dan catat efek atau reaksi dari
pengobatan, catat tekanan darah, nadi dan iramanya (terutama waktu pemberian
kombinasi Ca-antagonis, betha-blocker dan nitrat).
|
Efek yang diharapkan ada penurunan kebutuhan oksigen
miokardium yang diakibatkan oleh penurunan tekanan ventrikel. Obat dengan
inotropik negatif dapat menurunkan perfusi pada sebagaian besar miokardial
iskhemik. Kombinasi nitrat dan betha-blocker memiliki efek kumulatif pada
cardiac output.
|
·
Kaji tanda dan gejala CHF
|
Angina satu-satunya gejala yang mendasar penyakit yang
menyebabkan iskhemia miokardial.
Penyakit mungkin dikompromisasikan oleh fungsi kardia yang
mengalami kegagalan.
|
Kolaboratif
|
|
·
Catat O2 tambahan yang dibutuhkan
|
Penambahan oksigen yang sudah ada untuk diambil kembali
untuk memperbaiki, mengurangi iskhemia dan asam laktat
|
·
Catat obat-obat yang diindikasikan
Betha-blockers, seperti atenolol (Tenormin), nadolol
(Corgard), propranolol (Inderal), esmolal (Brebivbloc).
|
Meskipun berbeda dan cara reaksinya, Ca channel blocker
berperan utama dalam mencegah dan mengakhiri iskhemia. yang disebabkan oleh
spasme arteri koronaria dan dalam mengurangi resistensi vaskuler, demikian
juga penurunan tekanan darah dan kerja jantung.
Obat ini untuk menurunkan kerja jantung dengan menurunkan
nadi dan tekanan darah sistol. Catat: overdosis yang mengakibatkan
dekompensasi jantung
|
·
Bisakan usakan dan persiapan untuk tes
ketegangan dan kateterisasi jantung, ketika diindikasikan
|
Tes ketegangan memberikan informasi tentang kesehatan/
kekuatan dari ventrikel, yang sepenuhnya menentukan ketepatan tingkat
aktifitas. Angiografi mungkin menunjukkan identifikasi area dari obstr5uksi/
kerusakan arteri koronaria yang membutuhkantindakan bedah.
|
·
Persiapkan untuk tindakan bedah PTCA, bila
diindikasikan perbaikan katub, CABG
|
PTCA menjadi suatu prosedur yang dapat diterima pada 15
tahun terakhir ini. PTCA meningkatkan aliran darah jantung oleh tekanan lesi
atheroma dan dilatasi dari lumen pembuluh darah dalam arteri koronaria yang
tersumbat.
Prosedur ini mungkin ........
CABG diperkenankan ketika testing menunjukkan iskhemi
miokardial yang diakibatkan oleh penyakit arteri koronaria sebelum kiri atau
gejala dari penyakit trikuspidalis.
|
·
Siapkan perpindahan unut perawatan utama jika
kondisi yang mengharuskan
|
Nyeri dada yang sangat atau lama dengan menurunnya Cardiac
Output menunjukkan perkembangan komplikasi yang membutuhkan lebih intensif/
tindakan emergensi.
|
Diagnosa
Keperawatan :
|
Cemas
|
Sehubungan Dengan
|
Krisis Situasi
Penanganan konsep diri (perubahan gambaran / Kemampuan)
Respons patologis yang mendasari
Penanganan / perubahan status kesehatan (penyakit yang
berhubungan dengan aliran darah dapat menyebabkan kelemahan(kematian)
|
Kemungkinan disebabkan oleh :
|
Peningkatan ketengangan /ketergantungan
Menunjukkan perubahan perhatian (berkurang) dalam
hidupnya.
Kecemasan, ketidak tentuan, kegelisahan
Berhubungan dengan masalah menureunnya kesehatan, body
image.
Rasa rendah diri dalam keluarga atau masyarakat.
Ketakutan dalam kematian dapat mengancam realitas
|
Hasil Yang Diharapkan / Kriteria Hasil :
|
Mengungkapkan kesadaran dalam perasaan kecemasan dan
kesehatan mereka.
Mengurangi kecemasan pada tahap yang dapat dikendalikan.
|
|
Mencurahkan perhatian tentang efek penyakit terhadap gaya
hidup, posisi dalam keluarga dan masyarakat
menunjukkan strategi koping yang efektif/ ketrampilan
pemecahan masalah
|
INTERVENSI
RASIONAL
Independen
·
Menjelaskan tentang pemeriksaan dan tindakan
seperti tes ketegangan.
|
Mengurangi kecemasan dengan menjelaskan diagnosis dan
prognosis .
|
·
Meningkatkan pengungkapan perasaan dan terbuka
seperti denial , depresi dan marah. Membiarkan pasien atau orang dekat mengetahui reaksi yang normal. catat dan perhatikan
bahwa serangan jantung tidak dapat dihindarkan.
|
Perasaan yang tidak diungkapkan menyebabkan kekacauan
internal dan sikap gambaran diri. Pengungkapan secara verbal mengurangi
ketegangan , macam - macam koping yang digunakan dan transaksi terhadap
perasaan.
Komunikasi sendiri dapat meningkatkan kecemasan dan
keparahan serangan angina.
|
·
Anjurkan keluarga dan teman-temannya untuk memperlakukan pasien seperti
sebelum sakit
|
Menentramkan hati pasien yang dilakukan dalam keluarga
jangan dirubah
|
·
Katakan pada pasien tentang program pengobatan
dan mengurangi/membatasi serangan yang akan datang meningkatkan stabilitas
jantung
|
Menganjurkan pasien mengontrol gejala-gejala seperti tidak
adanya dengan aktifitas yang lain. Untuk meningkatkan kepercayaan dalam
program pengobatan dan kemampuan integrasi persepsi diri.
|
Kolaborasi
·
Catat sedativa, tranquilizer sesuai yang
diindikasikan
|
Keinginan membantu pasien untuk relaksasi sampai dapat
memilih strategi dalam menggunakan koping yang adekuat.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar