Jumat, 20 Januari 2012

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN KELUARGA

I.                   DATA UMUM
1.      Nama KK : Bapak HM. Sa’i
2.      Alamat : Gang Sekolahan No. 19, RT : 04 RW : I, kelurahan rungkut tengah , kecamatan Gunung Anyar Surabaya.
3.      Pekerjaan KK : Swasta
4.      Pendidikan KK : SD
5.      Komposisi Keluarga :




Genogram


 











6. Tipe keluarga Bapak HM. Sa’i adalah keluarga inti (nuklear family), dimana keluarga HM. Sa’I tinggal dalam satu rumah bersama istri dan keempat anaknya.

  1. Suku bangsa : Jawa
  2. Agama : Islam , bapak HM. Sa’i percaya bahwa , kesehatan dan penyakit yang diderita selama ini merupakan ganjaran dari Allah SWT , dan akan berusaha agar penyakitnya bisa sembuh.
  3. Status sosial dan ekonomi keluarga
Pendapatan keluarga rata-rata Rp.600.000,-, dalam keluarga yang mencari nafkah  adalah Bapak . HM. Sa’i sebagai pensiunan buruh pabrik dan Anak ke-4 yang bekerja sebagai sales di pabrik.  Penghasilan mereka sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti makan, sekolah, keperluan rumah tangga. Keluarga tidak memiliki kebiasaan untuk menabung, pendapatan keluarga digunakan sesuai proporsi kebutuhan hidup sehari-hari.
  1. Aktifitas rekereasi
Aktifitas rekreasi didalam rumah selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama istri dan anak-anaknya sambil menonton TV, serta bila mengalami kepenatan Bapak Hm. Sa’i melakukan aktifitas  membersihkan rumah, seperti menyapu , mengecat tembok dan mencari kesibukan yang lain.
Aktifitas rekreasi diluar rumah jarang dilakukan, biasanya hanya mengikuti kegiatan pengajian dan aktif mengikuti kegiatan di Masjid.

  
II.                RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1). Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Bapak Hm. Sa’I sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), karena anak memisahkan dari keluarga , sudah menikah dan mempunyai satu anak.
2). Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah membantu anak untuk mandiri di masyarakat, hal ini terjadi 


3). Riwayat keluarga inti
Bapak HM. Sa’i tidak mempunyai riwayat penyakit yang serius, selama ini penyakit yang diderita adalah riwayat hipertensi kronis yang dirasakan sejak 6 tahun yang lalu.
Sedangkan Istrinya justru menderita penyakit hipotensi, sering pusing, lemah, dan mata berkunang-kunang.
Anak Matripan , Moh Sonib, Wiwik Sulistyowati, Nur Yahya, tidak pernah menderita penyakit yang berat/kronis , biasanya hanya mengalami batuk, pilek , panas tapi cepat sembuh.


  1. Data umum :
Komposisi keluarga meliputi Ibu Sit (65 th) tinggal dengan siapa dan jenis kelamin dari saudara Am belum jelas.
  1. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Belum diperoleh tahap perkembangan keluarga yang ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tidak dijelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala-kendalanya.
  1. Pengkajian lingkungan :
1)                  Kepemilikan rumah : milik sendiri/hak pakai/perumahan/sewa
2)                  Ukuran masing-masing kamar
3)                  Kebersihan dari masing-masing ruangan dan penataannya.
4)                  Jenis WC dan saluran pembuangan air limbah terbuka /tertutup
5)                  Karakteristik tetangga dan komunitas  RW tidak dijelaskan meliputi kebiasaan tetangga, aturan/kesepakatan penduduk setempat serta budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
  1. Struktur keluarga :
1)                  Pola komunikasi : alasan tidak ada komiunikasi antar anggota keluarga
2)                  Struktur peran : menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluara baik formal maupun informal
3)                  Norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
  1. Fungsi keluarga :
1)                  Fungsi sosialisasi
Bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga dan sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku
2)                  Fungsi reproduksi
Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga

  1. Stres dan koping keluarga
1) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stresor
2) Strategi koping yang digunakan
3) Stategi adaptasi fungsional
  1. Pemeriksaan fisik
1)      Hasil pemeriksaan fisik kurang lengkap dari masing-masing individu
2)      Data pada Ibu Am : selain mengatakan agak malu pada kehamilan saat ini tidak dijelaskan dampak terhadap kehamlannya, pemenuhan kebutuhan nutrisi, sudah di imunisasi ,serta adakah keluhan-keluhan yang dialami pada kehamilan saat ini.

3. Perumusan diagnosa keperawatan yang mungkin timbul :
a.       Resiko terjadinya konflik pada keluarga Bp Sit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi
b.      Perubahan peran dalam keluarga Bp Sit berhubungan dengan ketidakmapuan keluarga mengenal peran anggota masinbg-masing anggota keluarga
c.       Resiko terjadinya konflik keluarga Bp Sit dengan masyarakat berhubungan dengan kurang peran sertanya keluarga dalam kehidupan bermasyarakat  


Penentuan prioritas diagnose keperawatan sesuai skorsing :
a.       Resiko terjadinya konflik pada keluarga Bp.Sit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi

NO
KRITERIA
BOBOT
HITUNG
NILAI
PEMBENARAN
1.



2.




3.



4.
Sifat masalah
Ancaman kesehatan


Kemungkinan masalah
Dapat diubah
Mudah


Potensi masalah dapat diubah
Tinggi

Menonjolnya masalah
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani
2



2




3



1
2/3X1



2/2X2




3/3X1



1/2X1
2/3



2




1



½



4 1/6
Konflik tidak terjadi dan apabila tidak
Segara diatasi akan mengancam keutuhan keluarga.

Konflik dapat diatasi dengan mening-
Katkan komunikasi antar keluarga ser-
Ta mengetahui peran dan fungsi dari
Anggota keluarga.

Masalah belum terjadi jika segera
Dilakukan tindakan


Keluarga mengenal masalah karena tidak sempat dengan pekerjaannya maka tidak tidak segera diatasi







b.            Perubahan peran dalam keluarga Bp Sit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal peran masing-masing anggota keluarga.

NO
KRITERIA
BOBOT
HITUNG
NILAI
PEMBENARAN
1.


2.






3.



4.
Sifat masalah
Tidak/kurang sehat

Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah




Potensi masalah dapat diubah
Tinggi

Menonjolnya masalah
Masalah berat harus segera  ditangani
3


2






3




2
3/3X1


2/2X2






3/3X1




2/2X1
1


2






1




1



5
Sifat masalah tidak sehat yaitu peran dan fungsi afektif tidak berjalan.

Mudah karena pendidikan orang tua cukup memadai (sarjana), motivasi untuk mengatasi tinggi dengan lebih banyak meluangkan waktu berkomunikasi dengan anggota keluarga.

Tinggi karena masalah baru terjadi dan tidak kearah yang total ada kesadaran anggota keluarga untuk mengatasi masalah tinggi.

Masalah dirasakan oleh keluarga dan keluarga ingin segera menyelesaikan.


c.       Resiko terjadinya konflik keluarga Bp. Sit dengan masyarakat berhubungan dengan kurangnya peran serta keluarga dalam kehidupan bermasyarakat.

NO
KRITERIA
BOBOT
HITUNG
NILAI
PEMBENARAN
1.




2.



3.




4.
Sifat masalah
Ancaman kesehatan



Kemungkinan masalah dapat diubah
Sebagian

Potensi masalah dapat diubah
Cukup


Menonjolnya masalah
Masalah berat harus segera ditangani
1




1



2




2
1/3X1




1/2X2



2/3X1




2/2X1
1/3




1



2/3




1



3
Sifat masalah ancaman bila tidak segara diatasi akan mengakibatkan gangguan hubungan antara keluarga Bp. Sit dengan masyarakat sekitar.

Masyarakat sudah merasa tidak senang untuk merubah memerlukan pendekatan yang efektif.

Masalah sudah cukup lama sehingga memerlukan motivasi yang tingggi dari keluarga Bp. Sit untuk membina hubungan baik dengan masyarakat.

Keluarga Bp. Sit merasakan ada masalah dan ingin segera menyelesaikan.


Berdasarkan skoring diatas maka prioritas diagnose keperawatan pada keluarga Bp. Sit adalah :
a. Perubahan peran dalam keluarga Bp Sit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal peran masing-masing anggota keluarga.
  1. Resiko terjadinya konflik pada keluarga Bp.Sit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi
  2. Resiko terjadinya konflik keluarga Bp. Sit dengan masyarakat berhubungan dengan kurangnya peran serta keluarga dalam kehidupan bermasyarakat.




DIAGNOSA


TUJUAN


OBYEKTIF


KRITERIA EVALUASI


INTERVENSI



KRITERIA
STANDAR

Perubahan peran dalam keluarga Bp. Sit b/d ketidakmampuan keluarga mengenal peran masing-masing anggota keluarga ditandai dengan :
- Anak  Ren sering tidur di rumah temannya sehingga Bp. Sit sering marah.
- Anak  Ren jarang dapat berkomunikasi dengan orang tua karena kesibukan orang tua.
- Anak  Nat lebih dekat dengan pembantu daripada Ibu Am.









Setelah diberikan tindakan keperawatan, keluarga dapat mengenal dan melaksanakan peran masing-masing anggota keluarga secara tepat

































1. Keluarga dapat me ngenal masalah peran masing-masing anggota keluarga.













2. Keluarga dapat me mutuskan tindakan yang tepat dalam peran sebagai masing-masing anggota keluarga.


3. keluarga dapat memanfaatkan sumber yang ada dalam masyarakat




























































Verbal

















Verbal








Kunjungan yang tidak direncanakan
  


- Anggota keluarga dapat menempatkan diri/berperan sebagai anggota keluarga.
- Keluarga dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan baik.
- Hubungan antara anggota   keluarga baik.










Ada waktu yang tepat untuk kumpul dengan keluarga.
Anak ren tidak menginap dirumahnya setiap hari




Ada sarana rekreasi yang menunjang dalam keluarga.







1. Gali kebutuhan akan peran masing-masing anggota keluarga.
- Berikan penjelasan tentang peran masing-masing anggota keluarga.
- Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap peran masing-masing anggota keluarga.








2. Identifikasikan akibat-akibat jika peran masing-masing anggota keluarga tidak dilaksanakan.
-Mendiskusikan pelaksanaan peran sebagai anggota keluarga yang efektif.
-Mendorong keluarga untuk mengatur jadwal harian seefektif mungkin.

3. gali sumber-sumber yang ada dalam keluarga , misal libur bersama , rekreasi dsb.
--Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas yang ada dalam masyarakat, misdal sarana hiburan, olahraga dsb.



DIAGNOSA


TUJUAN


OBYEKTIF


KRITERIA EVALUASI


INTERVENSI



KRITERIA
STANDAR

Resiko terjadinya konflik pada keluarga sit b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi ditandai dengan:
Bapak sit dan ibu am bekerja sampai malam.
Anak ren jarang berkomuniksi dengan orang tua karena  kesibukan orang tua.
-           
Setelah dilakukan tindakan  keperawatan  tidak terjadi konflik dalam keluarga sit.
1. Keluarga dapat me ngenal masalah komunikasi   dengan menjelaskan :
pengertian komunikasi
manfaat komuniksibagi antar keluarga






2. Keluarga dapat me mutuskan tindakan yang tepat untuk menngatasi konflik keluarga



































































Verbal














Verbal









  


Pengertian komuniksi :
-Pembicaraan dua arah.
-Ada umpan balik dengan saling mengungkapkan masalah.


Manfaat komunikasi:
-Memcahkan masalah keluarga
-Saling berinteraksi
-Meningkatkan keharmonisan keluarga




Keputusan keluarga dapat mengatasi konflik










1.Gali pengetahuan keluarga tentang komunikasi.
-Diskusikan tentang manfaat dan pentingnya komunikasi pada keluarga. – Motivasi keluarga melakukan komunikasi dengan anggota keluarga
-Beri kesempatan pada keluaraga untuk mengulangi apa yang sudah dijelaskan oleh perawat.





2. Jelaskan akibat konflik yang terjadi di keluarga.
-Jelaskan alternatif-alternatif untuk mengatasi konflik

-Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi konflik

-Evaluasi sejauh mana keluarga sudah mengambil keputusan











DIAGNOSA


TUJUAN


OBYEKTIF


KRITERIA EVALUASI


INTERVENSI



KRITERIA
STANDAR

Resiko terjadinya komplikasi kehamilan Ibu am b/d ketidakmampuan keluarga mengidentifikasi faktor penyulit pada kemahilan ditandai dengan :
Umur 40 tahun
Pemeriksaan 2 X selama kehamilan 3 bulan.
Kurang persiapan mental Ibu am dalam menerima kehamilan.
-           
Setelah dilakukan tindakan  keperawatan  tidak terdapat faktor penyulit dalam kehamilan dan dapat mengambil keputusan yang tepat bila timbul permasalhan pada kehamilan
1. Keluarga dapat me ngenal masalah penyulit dalam kehamilan






2. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat bila muncul masalah dalam kehamilan



































































Verbal-nonverbal









Kunjungan yang tidak direncanakan -demonstrasi.









  


1. Keputusan keluarga dapat mengatasi penyulit :
Tidak ada penyulit dalam kehamilan
Ibu am menerima kehamilannya
Keluarga emndukung kehamilan Ibu am.



2. Ibu am kontrol kehamilan secara teratur:
keluarga dapat melakukan perawatan kehamilan diluar
keluarga mengenal penyulit pada kehamilan.
Keluarga dapat meminta pertolongan pada petugas kesehatan, apabila ada gangguan yang mengancam kehamilan










1.berikan penjelasan pada keluarga tentang faktor penyulit dalam kehamilan.
-Identifikasi masalah yang terjadi dalam kehamilan
-Diskusikan akibat yang terjadi bila timbul faktor penyulit dalam kehamilan


2. Jelaskan pada keluarga tentang keteraturan kontrol dan akibat yang terjadi pada khamilan resiko tinggi:
-berikan motivasi pada keluargauntuk memberikan dukungan pada kehamilan Ibu am.
-Identifikasi sumber yang ada dan dapat digunakan keluarga.
-Demonstrasikan cara perawatan sederhanaseperti pencegahan preeklamsi.
-Identifikasi sarana kesehatan terdekat bersama keluarga.




DIAGNOSA
TUJUAN
OBYEKTIF
KRITERIA EVALUASI
INTERVENSI



KRITERIA
STANDAR

Resiko terjadinya komplikasi kehamilan Ibu am b/d ketidakmampuan keluarga mengidentifikasi faktor penyulit pada kemahilan ditandai dengan :
Umur 40 tahun
Pemeriksaan 2 X selama kehamilan 3 bulan.
Kurang persiapan mental Ibu am dalam menerima kehamilan.
-           
Setelah dilakukan tindakan  keperawatan  tidak terdapat faktor penyulit dalam kehamilan dan dapat mengambil keputusan yang tepat bila timbul permasalhan pada kehamilan
1. Keluarga dapat me ngenal masalah penyulit dalam kehamilan






2. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat bila muncul masalah dalam kehamilan



































































Verbal-nonverbal









Kunjungan yang tidak direncanakan -demonstrasi.









  


1. Keputusan keluarga dapat mengatasi penyulit :
Tidak ada penyulit dalam kehamilan
Ibu am menerima kehamilannya
Keluarga emndukung kehamilan Ibu am.



2. Ibu am kontrol kehamilan secara teratur:
keluarga dapat melakukan perawatan kehamilan diluar
keluarga mengenal penyulit pada kehamilan.
Keluarga dapat meminta pertolongan pada petugas kesehatan, apabila ada gangguan yang mengancam kehamilan










1.berikan penjelasan pada keluarga tentang faktor penyulit dalam kehamilan.
Identifikasi masalah yang terjadi dalam kehamilan
Diskusikan akibat yang terjadi bila timbul faktor penyulit dalam kehamilan


2. Jelaskan pada keluarga tentang keteraturan kontrol dan akibat yang terjadi pada khamilan resiko tinggi:
berikan motivasi pada keluargauntuk memberikan dukungan pada kehamilan Ibu am.
Identifikasi sumber yang ada dan dapat digunakan keluarga.
Demonstrasikan cara perawatan sederhanaseperti pencegahan preeklamsi.
Identifikasi sarana kesehatan terdekat bersama keluarga.




DIAGNOSA
TUJUAN
OBYEKTIF
KRITERIA EVALUASI
INTERVENSI



KRITERIA
STANDAR

Resiko terjadinya komplikasi kehamilan Ibu am b/d ketidakmampuan keluarga mengidentifikasi faktor penyulit pada kemahilan ditandai dengan :
Umur 40 tahun
Pemeriksaan 2 X selama kehamilan 3 bulan.
Kurang persiapan mental Ibu am dalam menerima kehamilan.
-           
Setelah dilakukan tindakan  keperawatan  tidak terdapat faktor penyulit dalam kehamilan dan dapat mengambil keputusan yang tepat bila timbul permasalhan pada kehamilan
1. Keluarga dapat me ngenal masalah penyulit dalam kehamilan






2. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat bila muncul masalah dalam kehamilan



































































Verbal-nonverbal









Kunjungan yang tidak direncanakan -demonstrasi.









  


1. Keputusan keluarga dapat mengatasi penyulit :
Tidak ada penyulit dalam kehamilan
Ibu am menerima kehamilannya
Keluarga emndukung kehamilan Ibu am.



2. Ibu am kontrol kehamilan secara teratur:
keluarga dapat melakukan perawatan kehamilan diluar
keluarga mengenal penyulit pada kehamilan.
Keluarga dapat meminta pertolongan pada petugas kesehatan, apabila ada gangguan yang mengancam kehamilan










1.berikan penjelasan pada keluarga tentang faktor penyulit dalam kehamilan.
Identifikasi masalah yang terjadi dalam kehamilan
Diskusikan akibat yang terjadi bila timbul faktor penyulit dalam kehamilan


2. Jelaskan pada keluarga tentang keteraturan kontrol dan akibat yang terjadi pada khamilan resiko tinggi:
berikan motivasi pada keluargauntuk memberikan dukungan pada kehamilan Ibu am.
Identifikasi sumber yang ada dan dapat digunakan keluarga.
Demonstrasikan cara perawatan sederhanaseperti pencegahan preeklamsi.
Identifikasi sarana kesehatan terdekat bersama keluarga.




DIAGNOSA
TUJUAN
OBYEKTIF
KRITERIA EVALUASI
INTERVENSI



KRITERIA
STANDAR

Resiko terjadinya komplikasi kehamilan Ibu am b/d ketidakmampuan keluarga mengidentifikasi faktor penyulit pada kemahilan ditandai dengan :
Umur 40 tahun
Pemeriksaan 2 X selama kehamilan 3 bulan.
Kurang persiapan mental Ibu am dalam menerima kehamilan.
-           
Setelah dilakukan tindakan  keperawatan  tidak terdapat faktor penyulit dalam kehamilan dan dapat mengambil keputusan yang tepat bila timbul permasalhan pada kehamilan
1. Keluarga dapat me ngenal masalah penyulit dalam kehamilan






2. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat bila muncul masalah dalam kehamilan



































































Verbal-nonverbal









Kunjungan yang tidak direncanakan -demonstrasi.









  


1. Keputusan keluarga dapat mengatasi penyulit :
Tidak ada penyulit dalam kehamilan
Ibu am menerima kehamilannya
Keluarga emndukung kehamilan Ibu am.



2. Ibu am kontrol kehamilan secara teratur:
keluarga dapat melakukan perawatan kehamilan diluar
keluarga mengenal penyulit pada kehamilan.
Keluarga dapat meminta pertolongan pada petugas kesehatan, apabila ada gangguan yang mengancam kehamilan










1.berikan penjelasan pada keluarga tentang faktor penyulit dalam kehamilan.
Identifikasi masalah yang terjadi dalam kehamilan
Diskusikan akibat yang terjadi bila timbul faktor penyulit dalam kehamilan


2. Jelaskan pada keluarga tentang keteraturan kontrol dan akibat yang terjadi pada khamilan resiko tinggi:
berikan motivasi pada keluargauntuk memberikan dukungan pada kehamilan Ibu am.
Identifikasi sumber yang ada dan dapat digunakan keluarga.
Demonstrasikan cara perawatan sederhanaseperti pencegahan preeklamsi.
Identifikasi sarana kesehatan terdekat bersama keluarga.








DIAGNOSA


TUJUAN


OBYEKTIF


KRITERIA EVALUASI


INTERVENSI



KRITERIA
STANDAR

Resiko terjadinya konflik keluarga  dengan masyarakat b/d kurangnya peran serta keluarga dalam kehidupan bermayarakat ditandai dengan :
-Bapak sit dan Ibu am sibuk bekerja sampai malam
-Hubungan sosial keluarga sit dan masyarakat tidak baik
-Anak ren sering menjadi pembicaraan anak remaja diwi
layah RT karena perilakunya kurang baik.
-           
Setelah dilakukan tindakan  keperawatan  keluarga dapat berperan serta aktif dalam kegiatan sosial masyarakat
1. Keluarga berperan aktif dalam lingkungan masyarakat tempat tinggal












2. Keluarga dapat memanfaatkan sumber daya masyarakat .



































































Kunjungan yang tidakdirencanakan















Kunjungan yang tidak direncanakan


  


1.Keluarga ikut dalam wadah sosial masyarakat:
-Anak ren dapat diterima dalam pergaulan sebayanya.













2. Keluaraga aktif dalam menggunakan sarana umum yang ada dilingkungan tempat tinggal










1. Gali kebutuhan keluarga 
untuk bersosialisasi dengan masyarakt.
-Identifikasi wadah ke,asyarakatan yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal
-Identifikasi akibat kurang peran serta aktif keluarga dalam masyarakat.







2. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dalam masyarakat:
-Motivasi keluarga uuntuk menggunakan waktu yang luang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar
-Motivasi keluarga agar secara aktif ikut dalam wadah kegiatan sosial masyarakat.

DIAGNOSA
TUJUAN
OBYEKTIF
KRITERIA EVALUASI
INTERVENSI



KRITERIA
STANDAR

Resiko terjadinya komplikasi kehamilan Ibu am b/d ketidakmampuan keluarga mengidentifikasi faktor penyulit pada kemahilan ditandai dengan :
Umur 40 tahun
Pemeriksaan 2 X selama kehamilan 3 bulan.
Kurang persiapan mental Ibu am dalam menerima kehamilan.
-           
Setelah dilakukan tindakan  keperawatan  tidak terdapat faktor penyulit dalam kehamilan dan dapat mengambil keputusan yang tepat bila timbul permasalhan pada kehamilan
1. Keluarga dapat me ngenal masalah penyulit dalam kehamilan






2. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat bila muncul masalah dalam kehamilan



































































Verbal-nonverbal









Kunjungan yang tidak direncanakan -demonstrasi.









  


1. Keputusan keluarga dapat mengatasi penyulit :
Tidak ada penyulit dalam kehamilan
Ibu am menerima kehamilannya
Keluarga emndukung kehamilan Ibu am.



2. Ibu am kontrol kehamilan secara teratur:
keluarga dapat melakukan perawatan kehamilan diluar
keluarga mengenal penyulit pada kehamilan.
Keluarga dapat meminta pertolongan pada petugas kesehatan, apabila ada gangguan yang mengancam kehamilan










1.berikan penjelasan pada keluarga tentang faktor penyulit dalam kehamilan.
Identifikasi masalah yang terjadi dalam kehamilan
Diskusikan akibat yang terjadi bila timbul faktor penyulit dalam kehamilan


2. Jelaskan pada keluarga tentang keteraturan kontrol dan akibat yang terjadi pada khamilan resiko tinggi:
berikan motivasi pada keluargauntuk memberikan dukungan pada kehamilan Ibu am.
Identifikasi sumber yang ada dan dapat digunakan keluarga.
Demonstrasikan cara perawatan sederhanaseperti pencegahan preeklamsi.
Identifikasi sarana kesehatan terdekat bersama keluarga.




DIAGNOSA
TUJUAN
OBYEKTIF
KRITERIA EVALUASI
INTERVENSI



KRITERIA
STANDAR

Resiko terjadinya komplikasi kehamilan Ibu am b/d ketidakmampuan keluarga mengidentifikasi faktor penyulit pada kemahilan ditandai dengan :
Umur 40 tahun
Pemeriksaan 2 X selama kehamilan 3 bulan.
Kurang persiapan mental Ibu am dalam menerima kehamilan.
-           
Setelah dilakukan tindakan  keperawatan  tidak terdapat faktor penyulit dalam kehamilan dan dapat mengambil keputusan yang tepat bila timbul permasalhan pada kehamilan
1. Keluarga dapat me ngenal masalah penyulit dalam kehamilan






2. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat bila muncul masalah dalam kehamilan



































































Verbal-nonverbal









Kunjungan yang tidak direncanakan -demonstrasi.









   


1. Keputusan keluarga dapat mengatasi penyulit :
Tidak ada penyulit dalam kehamilan
Ibu am menerima kehamilannya
Keluarga emndukung kehamilan Ibu am.



2. Ibu am kontrol kehamilan secara teratur:
keluarga dapat melakukan perawatan kehamilan diluar
keluarga mengenal penyulit pada kehamilan.
Keluarga dapat meminta pertolongan pada petugas kesehatan, apabila ada gangguan yang mengancam kehamilan










1.berikan penjelasan pada keluarga tentang faktor penyulit dalam kehamilan.
Identifikasi masalah yang terjadi dalam kehamilan
Diskusikan akibat yang terjadi bila timbul faktor penyulit dalam kehamilan


2. Jelaskan pada keluarga tentang keteraturan kontrol dan akibat yang terjadi pada khamilan resiko tinggi:
berikan motivasi pada keluargauntuk memberikan dukungan pada kehamilan Ibu am.
Identifikasi sumber yang ada dan dapat digunakan keluarga.
Demonstrasikan cara perawatan sederhanaseperti pencegahan preeklamsi.
Identifikasi sarana kesehatan terdekat bersama keluarga.




DIAGNOSA
TUJUAN
OBYEKTIF
KRITERIA EVALUASI
INTERVENSI



KRITERIA
STANDAR

Resiko terjadinya komplikasi kehamilan Ibu am b/d ketidakmampuan keluarga mengidentifikasi faktor penyulit pada kemahilan ditandai dengan :
Umur 40 tahun
Pemeriksaan 2 X selama kehamilan 3 bulan.
Kurang persiapan mental Ibu am dalam menerima kehamilan.
-           
Setelah dilakukan tindakan  keperawatan  tidak terdapat faktor penyulit dalam kehamilan dan dapat mengambil keputusan yang tepat bila timbul permasalhan pada kehamilan
1. Keluarga dapat me ngenal masalah penyulit dalam kehamilan






2. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat bila muncul masalah dalam kehamilan



































































Verbal-nonverbal









Kunjungan yang tidak direncanakan -demonstrasi.









  


1. Keputusan keluarga dapat mengatasi penyulit :
Tidak ada penyulit dalam kehamilan
Ibu am menerima kehamilannya
Keluarga emndukung kehamilan Ibu am.



2. Ibu am kontrol kehamilan secara teratur:
keluarga dapat melakukan perawatan kehamilan diluar
keluarga mengenal penyulit pada kehamilan.
Keluarga dapat meminta pertolongan pada petugas kesehatan, apabila ada gangguan yang mengancam kehamilan










1.berikan penjelasan pada keluarga tentang faktor penyulit dalam kehamilan.
Identifikasi masalah yang terjadi dalam kehamilan
Diskusikan akibat yang terjadi bila timbul faktor penyulit dalam kehamilan


2. Jelaskan pada keluarga tentang keteraturan kontrol dan akibat yang terjadi pada khamilan resiko tinggi:
berikan motivasi pada keluargauntuk memberikan dukungan pada kehamilan Ibu am.
Identifikasi sumber yang ada dan dapat digunakan keluarga.
Demonstrasikan cara perawatan sederhanaseperti pencegahan preeklamsi.
Identifikasi sarana kesehatan terdekat bersama keluarga.




d.      Resiko terjadinya komplikasi pada kehamilan ibu Am berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga dalam mengidentifikasi faktor penyulit pada kehamilan.
d.      Resiko terjadinya komplikasi dalam kehamilan Ibu Am berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga dalam mengidentifikasi faktor penyulit pada kehamilan.

NO
KRITERIA
BOBOT
HITUNG
NILAI
PEMBENARAN
1.




2.



3.



4.
Sifat masalah
TIdak/kurang sehat



Kemungkinan masalah dapat diubah
Sebagian

Potensi masalah dapat diubah
Rendah

Menonjolnya masalah
Masalah berat harus segera ditangani
3




1



1



2
3/3X1




1/2X2



1/3X1



2/2X1
1




1



1/3



1



3 1/3
Komplikasi dalam kehamilan Ibu Am tidak terjadi apabila ibu sejak dini mengetahui dampak terhadap kehamilannya.

Komplikasi dapat diatasi sebagian dengan memeriksakan kehamilannya secara teratur.

Masalah tidak dapat dicegah karena sudah terjadi.


Ibu Am mengatakan pada perawat bahwa malu dengan teman sekerja akibat kehamilannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar